Monday, December 18, 2023

5 Cara Mengatasi Nyeri Saat Sakit Gigi


5 Cara Mengatasi Nyeri Sakit Gigi

    

   Sakit Gigi Merupakan hal yang umum dialami masyarakat pada umum nya. Baik karna kesehatan gigi yang kurang diperhatikan,  tak jarang beberapa masyarakat berpikir jika ke dokter gigi akan memakan biaya yang sangat mahal. Tentu ini akan memperburuk keadaan seseorang jika mengalami masalah sakit gigi ini apalagi sakit nya terjadi di malam hari. 

 Berikut Beberapa cara yang bisa membantu mengatasi sakit gigi antara lain:

1. Minum obat pereda nyeri:

Konsumsi obat-obatan seperti ibuprofen atau parasetamol sesuai dosis yang dianjurkan untuk meredakan rasa sakit.

2. Gunakan kompres:

Tempelkan kompres dingin di sekitar area gigi yang sakit untuk meredakan pembengkakan atau nyeri.

3. Bilas dengan larutan garam: 

Berkumur dengan air hangat yang dicampur garam bisa membantu mengurangi rasa sakit pada gigi yang terkena infeksi atau peradangan.

4. Hindari makanan atau minuman panas-dingin:

Menghindari makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat membantu mengurangi sensitivitas pada gigi yang sakit.

5. Kunjungi dokter gigi: 

Jika sakit gigi berlangsung lama atau sangat parah, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut.

Namun, sangat penting untuk diingat bahwa saran di atas adalah langkah-langkah sementara. Jika sakit gigi terus berlanjut atau terasa sangat parah, segera hubungi dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.



Labels: , ,

7 Olahraga Kecil Yang Menjaga Kesehatan Kalian.

7 Olahraga Kecil Yang Menjaga Kesehatan Kalian.


     Tau kah kamu dengan olahraga ringan saja sudah membuat kesehatan jantung kalian baik. Untuk itu mulai lah berolahraga ringan untuk membantu menjaga stamina dan kesehatan tubuh kalian. 

Berikut olahraga ringan yang dapat kalian lakukan.

1. Berjalan Cepat: 

Aktivitas sederhana yang dapat dilakukan hampir di mana saja dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jantung dan kebugaran.

2. Bersepeda Santai:

Melakukan perjalanan dengan sepeda di sekitar lingkungan lokal untuk meningkatkan kesehatan jantung dan stamina secara keseluruhan.

3. Renang Ringan:

Aktivitas olahraga air yang memiliki efek ringan pada persendian tetapi memberikan manfaat kardiovaskular yang besar.

4. Yoga atau Pilates:

Latihan peregangan dan penguatan otot yang dapat meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan serta mengurangi stres.

5. Latihan Kekuatan Ringan:

Menggunakan band resistance atau beban kecil untuk melakukan latihan kekuatan yang membantu membangun otot dan meningkatkan metabolisme.

6. Tai Chi:

Gerakan lambat dan meditatif yang membantu meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan ketenangan pikiran.

7. Gardening atau Berkebun:

Aktivitas fisik yang menyenangkan dan bermanfaat untuk kesehatan mental sambil melibatkan gerakan tubuh seperti membungkuk, meraih, dan berjalan di sekitar kebun.


Kalian tidak perlu melakukan olahraga yang begitu berat untuk kesehatan cukup olahraga kecil saja sudah cukup menjaga kesehatan.



Labels: ,

Friday, December 15, 2023

Yuk kenali Gejala dan Pengobatan Bell's Palsy Pada Anak

      

Gejala dan Pengobatan Bell's Palsy Pada Anak

     Bell's palsy adalah kondisi yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi wajah karena gangguan pada saraf wajah. Hal ini bisa membuat salah satu sisi wajah terasa turun atau tidak bisa digerakkan dengan baik. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, diperkirakan bahwa peradangan atau pembengkakan pada saraf wajah bisa menjadi faktor penyebabnya. Kondisi ini umumnya bersifat sementara dan bisa membaik dengan sendirinya, tetapi perawatan medis dapat membantu dalam pemulihan.


Pada anak, gejala Bell's palsy mirip dengan yang terjadi pada orang dewasa. 

Beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul pada anak yang mengalami Bell's palsy meliputi:

1. Kesulitan menggerakkan atau mengontrol otot-otot pada satu sisi wajah.

2. Tidak bisa menutup sepenuhnya mata pada sisi yang terkena.

3. Kelemahan atau kesulitan dalam mengunyah atau menelan.

4. Ekspresi wajah yang tidak simetris.

5. Sensasi mati rasa atau kelemahan pada bagian tertentu di sisi wajah yang terkena.


Jika Anda melihat adanya gejala-gejala ini pada anak Anda, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang diperlukan. Meskipun jarang terjadi pada anak, Bell's palsy dapat diobati dan sebagian besar kasus pada anak juga pulih dengan baik.


Penyebab pasti dari Bell's palsy belum sepenuhnya dipahami. 

Namun, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab atau pemicu kondisi ini:

1. Infeksi virus.

Virus tertentu, seperti virus herpes simplex (penyebab cacar air dan herpes), telah dikaitkan dengan timbulnya Bell's palsy. Virus ini dapat menyebabkan peradangan pada saraf wajah.

2. Peradangan pada saraf wajah.

Proses peradangan atau pembengkakan pada saraf wajah bisa menyebabkan tekanan pada saraf tersebut, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada sisi wajah.

3. Kelainan pada sistem kekebalan tubuh. 

Gangguan pada sistem kekebalan tubuh dapat memainkan peran dalam terjadinya Bell's palsy, meskipun hubungannya belum sepenuhnya dipahami.


Faktor-faktor ini bisa berkontribusi pada timbulnya Bell's palsy, namun belum ada penyebab tunggal yang pasti. Sebagian besar kasus Bell's palsy bersifat sementara dan membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan.


Pengobatan Bell's palsy tergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang dialami oleh anak Anda. 

Beberapa pendekatan perawatan yang dapat direkomendasikan oleh dokter meliputi:

1. Terapi kortikosteroid.

Penggunaan kortikosteroid seperti prednisone dapat membantu mengurangi peradangan pada saraf wajah dan mempercepat pemulihan. Ini sering kali merupakan bagian dari pengobatan yang direkomendasikan.

2. Obat antivirus.

Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat meresepkan obat antivirus seperti acyclovir jika penyebabnya diduga berasal dari virus tertentu.

3. Fisioterapi.

Terapi fisik bisa membantu menjaga otot-otot wajah tetap aktif, mencegah kekakuan, dan mempercepat pemulihan.

4. Perawatan mata.

Jika anak Anda kesulitan menutup sepenuhnya mata yang terkena, mungkin perlu perawatan tambahan untuk melindungi mata dari kerusakan atau infeksi.

5. Melindungi sisi wajah yang terkena.

Penting untuk melindungi sisi wajah yang terkena dari suhu ekstrem, terutama jika anak Anda kesulitan merasakannya.


Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi khusus anak Anda. Dalam sebagian besar kasus, Bell's palsy pada anak membaik dengan baik dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Labels: ,

Tuesday, December 12, 2023

Di Umur 17 Tahun.

Arti Umur 17 Tahun

                    

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, tak terasa umur ini semakin menipis. teringat cerita sewaktu aku masih dalam kandungan di perut seorang ibu selama 9 bulan, tak pernah lelah dan tak kenal pamrih. Akhirnya aku berada di dunia ini, dan melihat isinya. sepanjang waktu berjalan,

Umur 1 tahun, aku masih tertatih-tatih untuk melangkah, akan tetapi dengan usaha orang tua ku, akhirnya aku dapat berjalan dan melihat betapa menakjubkannya ciptaan Allah SWT di luar sana.

Umur 5 tahun, aku belajar mengendarai sepeda, jatuh bangun berusaha untuk bisa mengendarainya, dan pada akhirnya aku dapat juga mengendarai sepeda.

Umur 13 tahun, aku mulai mengenal apa itu namanya game online, pertama-tama memang mengasyikan tetapi seiring waktu berjalan ternyata hanya menghabiskan tenaga dan waktu ku. Aku hancur di umur ku yang 13, karena mengerjakan sesuatu yang kurang bermanfaat, dan

Pada akhirnya aku berumur 16 menjelang 17 ini lah saat nya ku mengambil sikap apa yang harus kupilih dan apa yang harus ku tinggalkan, meskipun itu meninggalkan sesuatu yang berharga.

Dan aku berharap di umur yang semakin menipis, Allah SWT mau memaafkan hambanya yang selama ini selalu menyia-nyiakan waktu nya untuk sesuatu yang kurang bermanfaat. dan akhir kata pada teman-teman muda. mari kita isi waktu kita dengan sesuatu yang berguna, jangan membuang-buang waktu kita untuk hal yang kurang bermanfaat.



Labels: ,

Yuk, Kenali Sebab Penyakit Jantung agar kita dapat mencegahnya.

  

 1. Pengertian

Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan itu sendiri bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir.
Jantung adalah otot yang terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang terletak di bagian atas, yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri. Sedangkan dua ruang lagi terletak di bagian bawah, yaitu ventrikel (bilik) kanan dan kiri. Antara ruang kanan dan kiri dipisahkan oleh dinding otot (septum) yang berfungsi mencegah tercampurnya darah yang kaya oksigen dengan darah yang miskin oksigen.

Fungsi utama jantung adalah mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. Setelah seluruh organ tubuh menggunakan oksigen dalam darah, darah yang miskin oksigen tersebut kembali ke jantung (atrium kanan) untuk diteruskan ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Sesudah darah memenuhi ventrikel kanan, katup trikuspid akan menutup guna mencegah darah kembali ke atrium kanan. Kemudian, saat ventrikel kanan berkontraksi, darah miskin oksigen akan keluar dari jantung melalui katup pulmonal dan arteri pulmonal, lalu dibawa ke paru-paru untuk diisi dengan oksigen.
Darah yang telah diperkaya oksigen tadi, kemudian dibawa ke atrium kiri melalui vena pulmonal. Saat atrium kiri berkontraksi, darah akan diteruskan ke ventrikel kiri melalui katup mitral. Setelah ventrikel kiri dipenuhi darah, katup mitral akan menutup untuk mencegah darah kembali ke atrium kiri. Kemudian, ventrikel kiri akan berkontraksi, dan darah akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui katup aorta. Siklus peredaran darah tersebut akan terus berulang.


Jenis Penyakit Jantung

Istilah penyakit jantung meliputi beragam gangguan pada jantung, antara lain:
  • Penyakit arteri koroner (penyakit jantung koroner) – penyempitan pembuluh darah jantung.
  • Aritmia – gangguan pada irama jantung.
  • Penyakit jantung bawaan – kelainan jantung sejak lahir.
  • Kardiomiopati – gangguan pada otot jantung.
  • Infeksi jantung – infeksi pada jantung akibat bakteri, virus, atau parasit.
  • Penyakit katup jantung – gangguan pada salah satu atau keempat katup jantung.
2. PENYEBAB 

Penyebab penyakit jantung sangat bervariasi, mulai dari masalah pada pembuluh darah jantung, irama jantung, hingga bawaan lahir. Berikut akan dijelaskan penyebab penyakit jantung berdasarkan jenisnya.

Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner terjadi ketika jantung tidak cukup mendapatkan darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi. Kondisi ini disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah jantung atau arteri koroner.
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak. Pada kondisi yang jarang, penyempitan atau kerusakan arteri koroner juga dapat terjadi akibat emboli arteri, arteritis (radang arteri), aneurisma, dan diseksi aorta.

Gangguan irama jantung

Gangguan irama jantung atau aritmia adalah irama jantung yang tidak normal. Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang mengatur irama jantung tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, jantung dapat berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Contoh aritmia adalah fibrilasi atrium.
Aritmia dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi, seperti:
  • Diabetes.
  • Kelainan jantung saat lahir.
  • Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan.
  • Merokok.
  • Obat-obatan.
  • Penyakit katup jantung.
  • Penyakit jantung koroner.
  • Penyalahgunaan NAPZA.
  • Stres.
  • Tekanan darah tinggi.

Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada bentuk dan fungsi jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan dapat terletak pada katup jantung, dinding jantung, atau di pembuluh darah. Contoh penyakit jantung bawaan adalah VSD, patent ductus arteriosus dan tetralogy of Fallot.
Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan pada proses perkembangan jantung saat bayi masih di dalam kandungan. Belum diketahui kenapa gangguan tersebut terjadi, namun diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut:
  • Riwayat kelainan jantung pada keluarga.
  • Penggunaan obat-obatan di masa kehamilan
  • Infeksi virus pada trimester pertama kehamilan.
  • Kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA di masa kehamilan.
  • Diabetes.

Kardiomiopati

Penyakit jantung juga dapat disebabkan oleh kardiomiopati, yaitu kondisi otot jantung yang tidak cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kardiomiopati sangat berbahaya, karena dapat memicu gagal jantung hingga henti jantung mendadak.
Belum diketahui apa yang menyebabkan kardiomiopati. Namun demikian, kondisi ini diduga terkait dengan:
  • Hipertensi.
  • Kerusakan otot jantung akibat serangan jantung.
  • Gangguan metabolik, seperti penyakit tiroid dan diabetes.
  • Hemokromatosis.
  • Komplikasi kehamilan.
  • Kecanduan alkohol.
  • Penyalahgunaan NAPZA.

Infeksi jantung

Penyakit jantung juga dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada lapisan dalam jantung (endokardium), otot jantung (miokardium), atau pada membran yang melapisi jantung (perikardium). Beberapa contoh penyakit jantung akibat infeksi adalah endokarditis, miokarditis, dan perikarditis.
Infeksi jantung dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, atau jamur. Pemicu penyakit ini juga bervariasi, di antaranya AIDS, gagal ginjal, lupus, atau cedera pada jantung akibat kecelakaan.

Penyakit katup jantung

Sebagaimana namanya, penyakit katup jantung ditandai dengan kerusakan pada katup jantung. Kerusakan katup dapat disebabkan oleh penyempitan (stenosis) atau kebocoran (insufisiensi atau regurgitasi).
Penyakit katup jantung dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti demam rematik, endokarditis yang disebabkan oleh infeksi, gangguan pada jaringan ikat, atau kelainan sejak lahir.

Faktor Risiko Penyakit Jantung

Penyakit jantung dapat dialami oleh siapa saja. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya adalah:
  • Usia. Bertambahnya usia meningkatkan risiko otot jantung melemah dan menebal.
  • Jenis kelamin. Pria lebih berisiko terserang penyakit jantung dibanding wanita. Akan tetapi, risiko terserang penyakit ini akan meningkat pada wanita setelah masa menopause.
  • Riwayat keluarga. Risiko seseorang untuk menderita penyakit jantung juga tinggi apabila memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga. Terutama, bila memiliki ayah atau saudara laki-laki yang terserang penyakit jantung sebelum usia 55 tahun. Atau dalam kasus lain, memiliki ibu atau saudara perempuan yang didiagnosis menderita penyakit jantung sebelum usia 65 tahun.
  • Rokok. Kandungan nikotin dan karbonmonoksida dalam asap rokok dapat menyempitkan pembuluh darah dan merusak lapisan dalam jantung. Oleh sebab itu, serangan jantung lebih sering terjadi pada perokok.
  • Terapi kanker. Penggunaan obat kemoterapi dan radioterapi meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Pola makan buruk. Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, garam, dan kolesterol berkontribusi pada penyakit jantung.
  • Hipertensi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali akan memicu penebalan pada pembuluh darah, sehingga mempersempit aliran darah.
  • Kadar kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi dapat membentuk timbunan plak pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis.
  • Kurang menjaga kebersihan diri. Tidak rutin mencuci tangan atau menyikat gigi, dapat membuat bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh dan memicu infeksi jantung.
Selain sejumlah faktor di atas, kurang aktivitas, stres yang tidak ditangani dengan baik, serta kondisi medis seperti diabetes atau obesitas, juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. GEJALA  

Faktor Risiko Penyakit Jantung

Penyakit jantung dapat dialami oleh siapa saja. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya adalah:
  • Usia. Bertambahnya usia meningkatkan risiko otot jantung melemah dan menebal.
  • Jenis kelamin. Pria lebih berisiko terserang penyakit jantung dibanding wanita. Akan tetapi, risiko terserang penyakit ini akan meningkat pada wanita setelah masa menopause.
  • Riwayat keluarga. Risiko seseorang untuk menderita penyakit jantung juga tinggi apabila memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga. Terutama, bila memiliki ayah atau saudara laki-laki yang terserang penyakit jantung sebelum usia 55 tahun. Atau dalam kasus lain, memiliki ibu atau saudara perempuan yang didiagnosis menderita penyakit jantung sebelum usia 65 tahun.
  • Rokok. Kandungan nikotin dan karbonmonoksida dalam asap rokok dapat menyempitkan pembuluh darah dan merusak lapisan dalam jantung. Oleh sebab itu, serangan jantung lebih sering terjadi pada perokok.
  • Terapi kanker. Penggunaan obat kemoterapi dan radioterapi meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Pola makan buruk. Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, garam, dan kolesterol berkontribusi pada penyakit jantung.
  • Hipertensi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali akan memicu penebalan pada pembuluh darah, sehingga mempersempit aliran darah.
  • Kadar kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi dapat membentuk timbunan plak pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis.
  • Kurang menjaga kebersihan diri. Tidak rutin mencuci tangan atau menyikat gigi, dapat membuat bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh dan memicu infeksi jantung.
Selain sejumlah faktor di atas, kurang aktivitas, stres yang tidak ditangani dengan baik, serta kondisi medis seperti diabetes atau obesitas, juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

PENGOBATAN

Setelah penderita mengalami serangan jantung, jaringan otot jantung dapat kehilangan oksigen dan akhirnya rusak dan mati. Tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah berlanjutnya kerusakan jantung adalah mengembalikan aliran darah secepatnya, baik dengan obat-obatan maupun operasi.

Obat-obatan

Berikut ini adalah obat-obatan yang akan diberikan untuk menangani serangan jantung.
  • Obat antiplatelet, seperti aspirin dan clopidogrel, untuk mencegah penggumpalan darah, sehingga darah tetap dapat mengalir melalui pembuluh darah yang mengalami penyempitan.
  • Obat pelebar pembuluh darah, seperti nitrogliserin, untuk melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah ke jantung.
  • Obat penghilang rasa sakit, seperti morfin, untuk meredakan nyeri yang dirasakan penderita.
  • Obat penghancur gumpalan darah, seperti streptokinase, untuk membantu melarutkan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah menuju otot jantung.
  • Obat antikoagulan, seperti enoxaparin, untuk mencegah penggumpalan darah terjadi lagi.
  • Obat kolesterol, misalnya atorvastatin, untuk menurunkan kadar kolestrol.
  • Obat hipertensi jenis ACE inhibitor, misalnya ramipril, untuk melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, sehingga mengurangi beban jantung.
  • Obat hipertensi jenis penghambat beta, misalnya bisoprolol, untuk menurunkan detak jantung dan mengurangi tekanan darah, sehingga meringankan kerja jantung.

Operasi

Berikut ini adalah prosedur operasi yang mungkin perlu dilakukan untuk menangani serangan jantung:

Pemasangan ring jantung (stent) atau angioplasti koroner
Pada prosedur ini, kateter dengan balon di ujungnya dimasukkan ke dalam pembuluh darah besar di selangkangan atau lengan. Lalu kateter akan diarahkan ke bagian pembuluh darah yang menyempit.
Setelah itu, balon akan dikembangkan untuk membuka pembuluh darah tersebut. Selanjutnya dokter dapat memasukkan ring atau stent untuk mempertahankan agar pembuluh darah tetap terbuka dalam waktu yang lama.

Operasi bypass jantung atau coronary artery bypass graft (CABG)
Operasi bypass jantung dilakukan ketika terjadi banyak penyumbatan arteri koroner atau saat arteri koroner bentuknya tidak normal. CABG dilakukan dengan membuat pembuluh darah baru, yang diambil dari pembuluh darah lain di tungkai, sebagai jalur alternatif bagi aliran darah yang tersumbat.
Bila fungsi jantung tidak juga kembali normal dengan berbagai penanganan di atas, hingga mengakibatkan gagal jantungdokter jantung dapat menganjurkan transplantasi jantung, yaitu mengganti jantung penderita yang sudah rusak dengan jantung donor.
Jantung donor yang masih sehat biasanya diambil dari pendonor, yaitu orang yang sudah meninggal, dengan persetujuan sebelumnya untuk mendonorkan organ, baik dari orang itu sendiri maupun keluarganya.

Pemulihan setelah Mengalami Serangan Jantung

Program rehabilitasi jantung akan dimulai sejak penderita berada di rumah sakit, hingga beberapa minggu atau beberapa bulan setelah penderita pulang ke rumah. Tujuan utama rehabilitasi ini adalah mengembalikan kebugaran fisik penderita agar bisa melanjutkan aktivitas sehari-hari, serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi dan serangan jantung kembali.
Program rehabilitasi jantung ini terdiri dari beberapa jenis olahraga aerobik, seperti bersepeda, jogging, dan berenang. Untuk mengetahui program rehabilitasi jantung lainnya, penderita bisa menanyakan langsung ke dokter.
Ketika di rumah pun, penderita disarankan untuk melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki jarak dekat dan naik-turun tangga. Selanjutnya, penderita dapat meningkatkan aktivitas fisiknya secara perlahan-lahan.
Selain melakukan rehabilitasi, berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan penderita ketika menjalani pemulihan dari serangan jantung:

Hubungan intim

Hubungan intim bisa dilakukan setelah penderita merasa sehat, biasanya 4-6 minggu setelah pengobatan. Hubungan intim tidak membuat seseorang berisiko mengalami serangan jantung berulang.
Meski tidak memicu serangan jantung, perlu diketahui bahwa pria berisiko mengalami impotensi setelah serangan jantung, akibat stres dan kecemasan, serta efek samping obat-obatan yang dikonsumsi.

Gangguan mental

Setelah pulang dari rumah sakit, penderita dapat merasa cemas, takut, atau mengalami trauma akibat serangan jantung. Hal tersebut dapat memengaruhi kecepatan pemulihan. Oleh karena itu, penderita perlu berkonsultasi dengan psikiater untuk mendapatkan penanganan terhadap gangguan mental tersebut.

Kembali bekerja dan menyetir

Jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan sangat berpengaruh untuk menentukan kapan penderita bisa kembali bekerja. Penderita mungkin diperbolehkan untuk kembali bekerja setelah 2 minggu, atau justru diajurkan untuk mengganti jenis pekerjaannya.
Diskusikan dengan dokter mengenai kapan waktu yang tepat untuk kembali bekerja. Tanyakan juga kepada dokter kapan Anda diperbolehkan untuk kembali menyetir. Biasanya, penderita sudah boleh kembali menyetir setelah 1-6 minggu.


4. PENCEGAHAN 

Serangan jantung dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Cara yang bisa dilakukan antara lain:
  1. Memperbanyak konsumsi lemak tak jenuh dan serat
Makanan yang baik untuk kesehatan jantung antara lain adalah makanan tinggi lemak tak jenuh, seperti ikan, alpukat, atau biji-bijian; dan makanan tinggi serat, seperti nasi merah, gandum utuh, atau sayuran.
  1. Mengurangi konsumsi gula dan garam 
Konsumsi garam per hari yang disarankan adalah maksimal satu sendok teh. Sedangkan konsumsi gula per hari, maksimal 6-9 sendok teh.
  1. Menangani diabetes dan hipertensi
Dengan mengendalikan kadar gula darah dan tekanan darah, risiko penyakit jantung koroner yang menjadi penyebab utama serangan jantung juga berkurang.
  1. Berhenti merokok
Merokok ikut andil dalam proses aterosklerosis di pembuluh darah.
  1. Berolahraga secara teratur
Olahraga rutin dapat menjaga kesehatan jantung, serta menangani diabetes dan hipertensi.
  1. Tidak menyalahgunakan NAPZA
Metamfetamin dan kokain dapat menyempitkan pembuluh darah jantung, sehingga timbul serangan jantung.
  1. Mengelola stres
Pelajari teknik-teknik untuk mengontrol stres, seperti teknik relaksasi otot dan teknis pernapasan. Bila perlu, berkonsultasilah ke psikiater untuk mengatasi stres, karena stres merupakan salah satu faktor risiko serangan jantung.




 

Labels: ,

Mengenal Lebih Dekat Gagal Ginjal Serta Pengobatan nya.


1. PENGERTIAN 

Gagal ginjal adalah kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati.

Ginjal adalah sepasang organ yang berbentuk menyerupai kacang yang terletak pada punggung bagian bawah. Fungsi utamanya adalah untuk menyaring racun dan sisa-sisa makanan dan mengirimkannya ke usus, untuk kemudian dibuang melalui air kemih.


2. PENYEBAB GAGAL GINJAL

Penyebab gagal ginjal dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

2.1. Gagal ginjal akibat kerusakan pada ginjal

Kerusakan pada ginjal dapat mengganggu fungsi ginjal. Beberapa diantara penyebabnya antara lain:
  • Diabetes (baik itu tipe I maupun II), yang dapat menyebabkan penumpukan gula (glukosa) dalam darah yang dapat merusak glomeruli (pembuluh ginjal)
  • Penyakit autoimun seperti eritematosis lupus sistemik, dimana sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak ginjal
  • Malaria dan penyakit kuning
  • Tekanan darah tinggi, yang juga dapat merusak glomeruli
  • Peradangan pembuluh ginjal (glomerulopephritis)
  • Infeksi yang tidak diobati
  • Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
  • Obat-obatan kemoterapi
  • Jumlah racun, seperti logam, yang terlalu banyak
  • Kondisi turunan seperti penyakit ginjal polikistik (kista ganda)
2.2. Gagal ginjal yang disebabkan oleh hilangnya aliran darah ke ginjal

Hilangnya asupan darah ke ginjal secara tiba-tiba dapat menyebabkan ginjal berhenti berfungsi dan merupakan penyebab umum untuk penyakit ginjal akut. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit tertentu seperti stenosis arteri (penyempitan atau penyumbatan pembuluh arteri ginjal), pengerasan (sirosis) hati, serangan jantung, penyakit jantung koroner, kehilangan cairan tubuh (dehidrasi), timbunan kolesterol, luka bakar, infeksi dan reaksi terhadap alergi.

2.3. Kesulitan untuk buang air kecil yang menyebabkan gagal ginjal

Kesulitan untuk buang air kecil biasanya disebabkan oleh sumbatan yang meningkatkan tekanan pada ginjal dan mengganggu fungsinya. Beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar, prostat, usus dan leher rahim (serviks), serta batu ginjal, darah beku dan prostat berukuran besar dapat menyumbat aliran air kemih

Jenis dan Gejala Gagal Ginjal

Gejala yang muncul biasanya tergantung dari jenis gagal ginjal yang dialami pasien. Secara umum, terdapat dua jenis gagal ginjal:

Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut adalah kondisi yang terjadi saat ginjal tiba-tiba berhenti berfungsi. Gejala yang muncul dari kondisi ini antara lain:
  • Sulit buang air kecil
  • Pembengkakan pada organ tubuh bagian bawah (kaki)
  • Hilangnya selera makan
  • Mual-mual dan muntah-muntah
  • Perasaan cemas, bingung, dan mengantuk
  • Nyeri pada tubuh bagian samping atau punggung di bawah tulang iga
Gagal ginjal kronis

Kondisi kronis merujuk pada kondisi dimana penyakit berlangsung dan memburuk dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini biasanya merupakan akibat dari beberapa faktor yang menyebabkan hilangnya fungsi ginjal secara tetap dan menyusutnya ukuran ginjal. Beberapa gejala umum dari kondisi ini adalah sebagai berikut:
  • Kekurangan sel darah merah (Anemia)
  • Air kemih (Urin) yang berwarna gelap atau darah pada air kemih
  • Berkurangnya frekuensi buang air kecil
  • Pembengkakan bagian tubuh
  • Gangguan sulit tidur (Insomnia)
  • Gatal-gatal pada kulit
  • Hilangnya selera makan
  • Kram otot
  • Nyeri pada tubuh bagian samping
  • Kadar protein yang tidak normal pada air kemih
  • Sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan
  • Perubahan berat badan secara tiba-tiba
  • Tekanan darah tinggi
  • Gagal fungsi ereksi pada pria
 3. PENGOBATAN GAGAL GINJAL

Sebelum menentukan jenis pengobatan untuk penyakit ginjal, dokter akan memastikan penyebabnya terlebih dulu. Beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ginjal adalah:
  • Obat-obatan. Dalam mengobati penyakit ginjal, dokter akan memberikan salah satu obat darah tinggi dari golongan ACE inhibitors (contohnya ramipril, captopril) atau ARBs (contoh valsartan, irbesartan). Selain mengontrol tekanan darah, kelompok obat ini juga bisa mengurangi kadar protein di dalam urine. Hormon erythropoietin (EPO) juga dapat diberikan pada penderita penurunan fungsi ginjal dengan anemia. Untuk infeksi ginjal dokter akan memberikan antibiotik selama satu sampai dua minggu.
  • Prosedur terapi batu ginjal. Batu ginjal yang kecil dan dengan gejala yang ringan tidak perlu tindakan khusus untuk mengatasinya. Pasien akan dianjurkan untuk minum 2 sampai 3 L per hari untuk membilas saluran kemih, diberikan obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol atau ibuprofen, serta diberikan obat untuk melemaskan otot saluran kemih (alpha blocker) sehingga batu dapat keluar dengan cepat dan tanpa nyeri. Bila batu cukup besar dan dianggap tidak dapat keluar sendiri, dilakukan beberapa prosedur untuk mengeluarkan batu dari ginjal, yaitu:
    • Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). Batu dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga dapat dibuang bersama urine dengan menggunakan gelombang suara yang menghasilkan getaran dari mesin ESWL.
    • Ureteroscopic Lithotripsy (URS). Melalui metode URS akan dimasukkan selang yang dilengkapi dengan kamera ke dalam saluran kemih melalui lubang tempat urine keluar. Kemudian, batu akan dihancurkan dengan alat khusus sehingga menjadi ukuran yang lebih kecil, agar dapat dikeluarkan lewat saluran kemih.
    • Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL). PCNL dilakukan dengan mengambil batu dengan alat khusus yang dimasukkan melalui punggung untuk mencapai ginjal. Tindakan ini membutuhkan pembiusan (anestesi) umum.
  • Diet. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat limbah tubuh, beberapa mineral dan cairan. Bila terdapat penurunan fungsi ginjal, sulit bagi ginjal untuk membuang zat-zat limbah tersebut. Oleh karena itu pola diet yang sebaiknya dijalani oleh penderita penurunan fungsi ginjal adalah diet rendah protein dan beberapa mineral seperti natrium, kalium, serta fosfat. Selain itu penting untuk membatasi asupan cairan, sehingga cairan tidak menumpuk dalam tubuh.
  • Terapi pengganti ginjal. Jika ginjal sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, terdapat tiga cara untuk menggantikan tugas ginjal, yaitu:
    • Cuci darah atau hemodialisis. Menggunakan mesin yang dihubungkan dengan pembuluh darah untuk menyaring dan membuang zat yang tidak diperlukan oleh tubuh di dalam darah. Diperlukan akses di pembuluh darah untuk dihubungkan ke dalam mesin. Bila diperlukan untuk cuci darah segera, akan dipasang kateter di pembuluh darah vena di leher, yaitu selang seperti infus yang biasa dipasang di tangan, namun dipasang pada pembuluh darah besar di leher. Bila cuci darah dilakukan secara terencana dan untuk jangka waktu yang lama, akan dipasang akses di lengan atau tungkai dengan menghubungkan pembuluh darah arteri dan vena, akses ini dinamakan cimino.
    •  
    • Continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD). Berbeda dengan cuci darah, CAPD menggunakan selaput pada dinding perut dalam untuk mencuci darah. Sama halnya dengan cuci darah, CAPD juga membutuhkan akses permanen seperti selang yang akan dipasang melalui dinding perut. Cairan yang digunakan untuk mencuci darah akan dimasukkan ke dalam selang tersebut dan didiamkan beberapa waktu sebelum akhirnya dibuang.
    •  
    • Cangkok ginjal atau transplantasi ginjal. Dilakukan dengan memindahkan satu ginjal dari donor yang cocok dan ditanamkan ke dalam tubuh penderita. Sebelum dilakukan transplantasi, akan dilakukan beberapa pemeriksaan untuk menentukan apakah pasien merupakan kandidat yang baik untuk transplantasi ginjal. Dan setelah dilakukan cangkok, pasien akan minum sejumlah obat agar tubuh dapat menerima organ donor. Bila transplantasi sukses, pasien tidak perlu menjalani terapi pengganti ginjal yang lain.
     
4. PENCEGAHAN  
 
Mengatasi penyakit yang dapat meningkatkan risiko terkena gagal ginjal kronis, seperti diabetes dan darah tinggi, adalah cara paling utama yang bisa dilakukan agar terhindar dari penyakit ini. Sedangkan pada penderita, upaya pencegahan agar gagal ginjal kronis tidak bertambah buruk meliputi:
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Menghentikan kebiasaan merokok, karena kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi ginjal.
  • Mengikui petunjuk dokter dalam mengatur pola makan dan mengonsumsi obat.
  • Hindari konsumsi obat pereda nyeri golongan OAINS yang dapat memperburuk kondisi ginjal.

 

Semoga dengan ada nya artikel ini dapat mengingatkan kita dan mecegah bahaya dan resiko yang akna kita hadapi nanti saat penyakit ini menyerang kita.. aamiinn...


Labels: ,

Kenal Lebih Dekat Penyakit Kista.

  

1. Pengertian. 
Penyakit kista adalah kondisi yang disebabkan oleh benjolan berbentuk kapsul atau kantung dan terisi dengan cairan, semisolid, atau material gas, yang dapat muncul pada jaringan tubuh mana saja.
Ukuran benjolan bervariasi, mulai dari sangat kecil (mikroskopik) hingga sangat besar. Benjolan kista yang berukuran besar bisa menghimpit organ dalam yang berada di dekatnya. Tergantung pada lokasi, jenis umum kista adalah:
  • Kista ovarium atau kista indung telur adalah kantung berisi cairan di dalam atau pada permukaan indung telur.
  • Kista otak, bukan merupakan “tumor otak” karena tidak berasal dari jaringan otak.
Kista adalah kondisi yang umum dan bisa terjadi pada siapapun di usia berapapun tanpa pandang bulu. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.


Umum nya orang hampir tidak bisa membedakan antara Kista, Miom, dan Tumor. Berikut ini saya jelaskan:

Miom

Lalu, miom atau mioma (fibroid) merupakan tumor jinak yang tumbuh di otot atau jaringan ikat di bagian mana saja pada rahim wanita. Penyebab miom di rahim ini tidak diketahui dengan jelas. Namun, beberapa faktor yang memengaruhi pembentukannya adalah hormon (estrogen dan progesteron) dan kehamilan pada wanita.

 


Terkadang, wanita tidak sadar di rahimnya mulai tumbuh miom karena tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, lama-kelamaan miom di rahim ini dapat menyebabkan perdarahan vagina, sakit perut, nyeri panggul, sering buang air kecil, dan ketidaknyamanan atau sakit saat berhubungan seks.

Tumor

Tumor umumnya mengacu pada sebuah massa yang tumbuh dalam tubuh. Tumor adalah massa jaringan yang tidak normal yang berisi padatan (daging) atau cairan. 




Jaringan yang tidak normal ini dapat berkembang di bagian mana saja dalam tubuh, seperti tulang, organ, dan jaringan lunak. Tumor dalam tubuh bisa memiliki sifat jinak (umumnya tidak berbahaya dan bukan kanker) atau ganas (kanker).
Tumor jinak biasanya hanya berada di satu tempat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Jika diobati, sebagian besar tumor jinak biasanya akan merespon dengan baik. 

2. Gejala

Mayoritas kondisi ini tidak memiliki gejala atau tanda-tanda. Malah kadang tidak menyebabkan rasa sakit. Pada tanda atau ciri-ciri kista di organ internal tubuh, kemungkinan tidak menghasilkan gejala apapun jika benjolannya berukuran kecil.
Apabila benjolannya membesar, menggantikan atau menekan organ lain atau membatasi aliran cairan pada jaringan seperti hati, pankreas atau organ lain, maka gejala yang terkait dapat muncul.

beberapa kista bisa tumbuh di bagian tubuh. Berikut Macam- macan dan ciri  kista di beberapa bagian tubuh:

Ciri-ciri kista di payudara

Anda dapat memiliki satu atau beberapa benjolan di payudara dan dapat terjadi pada salah satu atau kedua payudara. Berikut ciri-ciri kondisi ini pada payudara:
  • Ciri-ciri kista dapat ditemukan pada salah satu atau kedua payudara.
  • Benjolan yang lembut, mudah digerakkan, berbentuk bulat atau oval dengan tepi yang jelas.
  • Puting susu dapat terlihat bening, kuning atau cokelat tua.
  • Nyeri pada area benjolan.
  • Bertambahnya ukuran benjolan dan nyeri sebelum periode menstruasi.
  • Penurunan ukuran benjolan dan resolusi gejala lain setelah periode menstruasi.

Ciri-ciri kista ovarium

Setiap wanita memiliki dua ovarium yang setiap bulannya akan melepaskan sel telur secara bergantian. Terkadang benjolan (kantung kecil berisi cairan) bisa berkembang di salah satu ovarium.
Mungkin Anda pernah mengalaminya tanpa Anda ketahui. Banyak wanita memiliki kista setidaknya satu kali selama hidupnya. Namun, umumnya ini tidak menyakitkan dan tidak berbahaya. Bahkan, penyakit kista ovarium ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan.
Namun, yang perlu diwaspadai adalah ketika benjolan ini tidak hilang, malah makin membesar, dan pecah. Benjolan inilah yang biasanya dapat menimbulkan gejala penyakit kista ovarium dan membuat Anda tidak nyaman.
Ada dua jenis penyakit ini yang perlu Anda ketahui, yaitu:

Kista ovarium fungsional 

Benjolan ini bisa berkembang karena bagian dari siklus menstruasi. Jenis kista ini tidak berbahaya dan mudah untuk hilang dengan sendirinya. Ini merupakan jenis kista yang paling umum.

Kista ovarium patologis

Benjolan ini berkembang karena pertumbuhan sel yang tidak normal. Biasanya kondisi ini menimbulkan gejala dan perlu perawatan khusus untuk menanganinya. Kista  jenis ini bisa jinak atau ganas (kanker).

Berikut merupakan ciri-ciri kista ovarium:
  • Nyeri ringan yang menyebar ke punggung bawah dan paha bisa menjadi salah satu ciri- ciri kista ovarium. Nyeri sebelum periode menstruasi mulai, sebelum berakhir atau saat berhubungan intim (dyspareunia).
  • Nyeri saat buang air besar atau tekanan pada usus.
  • Mual, muntah atau nyeri pada payudara yang terasa selama kehamilan.
  • Terasa penuh atau berat pada perut.
  • Tekanan pada kemih yang membuat Anda sering buang air kecil atau kesulitan mengosongkan kemih secara sempurna.
Kista kulit adalah benjolan berisi cairan yang berada di bawah kulit. Berikut merupakan ciri-ciri kondisi tersebut:
  • Benjolan kecil dan bulat di bawah kulit, biasanya pada wajah, tubuh atau leher.
  • Komedo yang menyumbat pembukaan pada benjolan.
  • Zat kental, kuning, berbau busuk yang kadang keluar dari benjolan
  • Kemerahan, pembengkakan dan nyeri pada area, jika meradang atau terinfeksi.

3. PENYEBAB KISTA


Hal-hal yang dapat memicu atau memperparah kista adalah:
  • Kondisi genetik
  • Tumor
  • Infeksi
  • Kelainan pada perkembangan embrio
  • Cacat pada sel
  • Kondisi inflamasi kronis
  • Penyumbatan pada saluran pada tubuh
  • Parasit
  • Cedera 

4. Faktor risiko

Ada beberapa faktor penyebab kista, salah satunya disebabkan oleh londisi genetik, cacat pada organ yang berkembang, infeksi, tumor dan obstruksi pada aliran cairan, minyak atau zat lainnya adalah faktor risiko penyebab kista.
Selain itu, beberapa faktor risiko kista adalah:

Usia

Menurut U.S National Library of Medicine (NLM), wanita yang berusia di antara usia pubertas sampai menopause menempati risiko paling tinggi untuk terkena di bagian ovarium, karena pada masa ini wanita masih mengalami periode menstruasi.
Pada saat wanita mengalami menstruasi, munculnya benjolan cairan di ovarium bisa saja terbentuk. Ini bukan menjadi masalah selama benjolan di ovarium bisa hilang dengan sendirinya, tidak membesar, dan tidak menyebabkan gejala.
Kondisi penyebab kista ovarium jarang terjadi pada wanita setelah menopause. Namun, wanita yang sudah menopause dan mempunyai benjolan berisi cairan di ovarium mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium.

Kemoterapi dengan tamoxifen

Wanita penderita kanker payudara yang pernah menjalankan kemoterapi dengan tamoxifen memiliki risiko adanya benjolan di ovarium yang lebih tinggi. Tamoxifen dapat menyebabkan terbentuknya benjolan di ovarium Namun, benjolan berisi cairan ini dapat hilang setelah pengobatan selesai.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik mempunyai risiko benjolan di ovarium yang lebih tinggi. Sindrom ovarium polikistik terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup hormon bagi folikel dalam ovarium untuk melepaskan sel telur.
Akibatnya, terbentuklah benjolan folikel. Sindrom ovarium polikistik juga dapat mengganggu produksi hormon pada wanita, sehingga banyak masalah yang dapat terjadi karena hal ini.

Endometriosis

Endometriosis terjadi saat bagian dari jaringan yang melapisi rahim (endometrium) terbentuk di bagian luar rahim, seperti pada tuba falopi, ovarium, kandung kemih, usus besar, vagina, atau rektum.
Terkadang, kantung berisi darah (benjolan/fibroid) terbentuk pada jaringan ini. Benjolan berisi yang terbentuk karena endometriosis ini disebut dengan endometrioma. Benjolan ini dapat menyebabkan Anda merasa sakit saat berhubungan seksual dan selama periode menstruasi.

Obat penyubur kandungan

Obat penyubur kandungan biasanya dipakai untuk membantu Anda ovulasi (melepaskan sel telur). Seperti gonadotropin, clomiphene citrate, atau letrozole.
Hal ini tentu dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh Anda. Sehingga, penggunaan obat penyubur kandungan juga dapat meningkatkan risiko adanya benjolan di ovarium, seringnya dalam jenis kista fungsional.
Penggunaan obat ini dapat menyebabkan terbentuknya kista dalam jumlah banyak dan dalam ukuran besar pada ovarium. Kondisi ini disebut dengan sindrom hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome).

5. Pengobatan

5.1 Pengobatan di Rumah 

Chinacea

Tanaman echinacea, yang telah lama dikenal sebagai ramuan tradisional asli Amerika, dapat membantu meringankan beberapa jenis kista. Marilyn Glenville, ketua Forum Makanan dan Kesehatan di Royal Society of Medicine, menyarankan bahwa dengan mengonsumsi tanaman echinacea selama 20 hari rutin, dapat meningkatkan jumlah sel darah putih.
Sel darah puth diketahui bermanfaat untuk memecah sel-sel abnormal yang bisa menyebabkan benjolan di ovarium. Echinacea juga dapat membantu mengobati  benjolan di kulit akibat peradangan, sepertijerawat.

Dandelion

Bunga dandelion yang banyak ditemukan di tanah lapang, sering digunakan sebagai obat herbal guna mengurangi terjadinya benjolan di tubuh Anda. Menurut Dr. John R. Christopher, pendiri School of Natural Healing, menunjukkan bahwa benjolan di tubuh bisa tumbuh karena kekurangan potasium.
Dengan memakan satu porsi 1 porsi dandelion hijau mentah, ini mengandung 218 mg potasium. Di mana ini bisa mencukup asupan 2000 mg potasium harian Anda dan membantu mencegah adanya benjolan di tubuh.

Coba ganti asupan sehari-hari dengan karbohidrat kompleks

Untuk mencegah adanya benjolan atau cikla bakal tumor, coba ganti makanan karbohidrat Anda dengan  karbohidrat kompleks seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. The Mayo Clinic menjelaskan bahwa banyak wanita dengan sindrom ovarium polikistik, atau PCOS, yang berkemban menjadi kista.
Sindrom ini bahkan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes orang dewasa. dengan makan makanan karbohidrat kompleks, ini berarti Anda menambah serat di dalam makanan Anda.
Serat berfungsi untuk memperlambat pencernaan dan memperlambat kenaikan atau lonjakan gula darah yang dapat menyebabkan diabetes.
Naturopathy Online, juga menambahkan bahwa wanita dengan fibroid atau benolan di rahim nya, cenderung memiliki kebiasaan diet yang buruk yang juga dapat menyebabkan gula darah tinggi.

Makan asupan dengan indeks glikemik rendah

Untuk mencegah adanya benjolan di dalam tubuh, Anda harus fokus pada makan makanan yang memiliki nilai indeks glikemik rendah. Makanan indeks glikemik tinggi seperti jagung dan kentang memang sehat, namun ini tidak baik bagi wanita yang sebelumnya didiagnosis fibroid atau ada benjolan di rahim.
The Mayo Clinic juga menjelaskan, bahwa makanan glikemik yang tinggi dapat menyebabkan kadar insulin meningkat lebih dari makanan yang memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah.
Menurut National Uterine Fibroid Foundation, wanita yang kegemukan (obesitas), sering dikaitkan dengan perkembangan fibroid atau benjolan di tubuhnya.
Para ahli menyarankan bahwa diet yang kaya dengan makanan glikemik rendah seperti sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan dapat membantu meredakan PCOS atau menghindari adanya benjolan di tubuh.

5.2. Perawatan kista di rumah

Kista payudara

  • Gunakan bra yang pas dan mendukung.
  • Gunakan kompres hangat atau dingin untuk meredakan rasa sakit.
  • Hindari kafein. Beberapa wanita merasa gejala membaik setelah menghilangkan kafein dari pola makan mereka.
  • Kurangi garam pada pola makan. Mengonsumsi lebih sedikit sodium mengurangi kadar cairan berlebih pada tubuh, yang dapat meringankan gejala terkait dengan benjolan yang berisi cairan.

Kista kulit

  • Gunakan perawatan obat kista topikal seperti aloe vera, minyak jarak, tea tree oil dan senyawa lain banyak digunakan untuk memecahkan kista. Periksakan dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan rumahan tersebut.
Selain itu, beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk merawat kista adalah:
  • Jangan meremas, menggaruk, mengeringkan, membuka (lance), atau menusuk benjolan.
Melakukan ini dapat mengiritasi benjolan.  Selain itu, menyentuh atau mengorek kista, dapat mendorong infeksi yang ada lebih dalam ke kulit, atau menyebabkan perdarahan hebat.
  • Jagalah kebersihan area dengan mencuci benjolan dan kulit sekitarnya dengan sabun antibakteri
  • Kompres dengan lap yang direndam air hangat dan basah ke benjolan selama 20 hingga 30 menit
Lakukan 3 hingga 4 kali sehari. Jika Anda suka, Anda juga dapat menggunakan botol air panas atau bantal pemanas di atas handuk basah. Panas dan kelembapan dapat menenangkan benjolan, meningkatkan sirkulasi darah ke area, dan mempercepat penyembuhan.
Hal ini juga dapat menyebabkan benjolan yang disebabkan oleh infeksi pada kepala (tetapi mungkin memerlukan waktu 5 hingga 7 hari). Berhati-hatilah untuk tidak membakar kulit Anda. Jangan gunakan air yang lebih hangat dari air mandi.

Jika benjolan mulai mengeluarkan nanah, aplikasikan perban untuk menjaga agar isi benjolan tidak menyebar. Ganti perban setiap hari  


Yuk bantu Share Agar makin Banyak Wanita Sadar Akan Kesehatan.

Semoga bermanfaat terima kasih...


 

 

 

Labels: ,

Monday, December 11, 2023

Yuk, Kenali Penyakit Mata Berikut Agar Kamu Terhindar.

        


      Penyakit mata adalah gangguan kesehatan yang cukup sering terjadi pada masyarakat. Keluhannya bisa berupa mata merah, gatal, perih, gangguan penglihatan, hingga kebutaan. Dari sekian banyak penyakit mata, ada beberapa penyakit mata yang umum terjadi di Indonesia.
Penyakit mata bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Perawatannya pun beragam, ada yang sembuh dengan sendirinya, ada juga yang membutuhkan pengobatan medis dari dokter spesialis mata. Untuk mengantisipasinya, lakukan pemeriksaan mata secara rutin agar penyakit mata cepat terdeteksi dan diobati sedini mungkin.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit mata yang umum terjadi di Indonesia:

1. Konjungtivitis

Penyakit mata ini terjadi ketika jaringan lunak di sekitar mata meradang dan membuat mata merah, berair, perih, dan gatal. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh iritasi, alergi, atau infeksi. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, mata dapat menjadi bernanah. Kondisi ini adalah salah satu hal yang sering membuat sakit mata pada anak dan orang dewasa.


2. Mata Kering

Mata kering bisa terjadi pada siapa saja, namun keluhan ini lebih sering dialami oleh lansia dan pada wanita. Penderita mata kering akan merasakan gejala berupa mata terasa berpasir atau seperti ada benda asing di mata, mata merah, terasa perih atau gatal, dan silau.
Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari kurangnya produksi air mata, penyakit autoimun, infeksi, iritasi, alergi, kekurangan nutrisi, mata terlalu sering terpapar angin atau sinar matahari, hingga efek samping obat-obatan.
Mata kering bisa ditangani dengan penggunaan obat tetes air mata (artificial tears), atau obat untuk meningkatkan produksi air mata. Selain itu, faktor penyebab mata kering juga perlu diidentifikasi dan diobati.


Pengobatan konjungtivitis disesuaikan dengan penyebabnya. Jika konjungtivitis disebabkan oleh alergi, penanganannya adalah dengan menjauhi pemicu alergi dan menggunakan obat antihistamin.
Jika disebabkan oleh infeksi virus, konjungtivitis dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. Sedangkan untuk konjungtivis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dibutuhkan pengobatan dengan obat tetes mata atau salep mata antibiotik.

3. Katarak

Katarak merupakan penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Penyakit mata ini membuat lensa mata terlihat keruh sehingga pandangan menjadi kabur. Katarak kebanyakan diderita oleh orang berusia 60 tahun ke atas. Namun pada beberapa kasus, katarak dapat terjadi pada usia yang lebih muda, bahkan pada bayi baru lahir.


Selain karena penuaan yang membuat protein di lensa mata menggumpal, katarak juga bisa disebabkan oleh penyakit diabetes, cedera pada mata, paparan sinar UV, kebiasaan merokok, dan efek samping obat tertentu, seperti kortikosteroid dan terapi radiasi. Jika sudah mengganggu penglihatan, katarak bisa ditangani dengan operasi katarak

4. Glaukoma

Di Indonesia, glaukoma diperkirakan diderita oleh sekitar 6 juta orang. Glaukoma terjadi ketika saraf optik mata rusak sehingga penderitanya mengalami gangguan penglihatan, bahkan kebutaan. Kerusakan saraf optik tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam bola mata akibat adanya timbunan cairan di dalam mata.


Glaukoma dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih sering menyerang lansia. Penyakit mata ini merupakan salah satu penyebab utama kebutaan bagi orang yang sudah berusia di atas 60 tahun.
Pengobatannya bisa dengan obat minum atau obat tetes mata untuk mengurangi tekanan di dalam bola mata. Langkah pengobatan lainnya bisa dengan operasi, baik operasi laser maupun operasi mata konvensional.


5. Kelainan refraksi (penglihatan buram)

Kelainan Refraksi membuat penderitanya kesulitan melihat dengan jelas, karena fokus mata tidak jatuh pada titik yang seharusnya. Normalnya, fokus cahaya atau bayangan suatu objek yang ditangkap mata akan jatuh di bagian belakang mata, yaitu pada retina.
Pada penderita kelainan refraksi, fokus cahaya tidak jatuh tepat di retina. Akibatnya, objek tampak buram. Selain itu, kelainan refraksi juga bisa ditimbulkan oleh perubahan bentuk kornea atau penuaan lensa.
Kelainan refraksi bisa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
  • Rabun dekat. Penderita tidak dapat melihat objek dekat dengan jelas karena fokus cahaya berada di belakang retina.
  • Rabun jauh. Objek yang berada di kejauhan terlihat buram akibat fokus cahaya berada di depan retina.
  •  Presbiopi atau mata tua, yaitu mata kehilangan kemampuan untuk melihat sesuatu dengan jelas seiring bertambahnya usia. Penyakit mata ini disebabkan oleh otot-otot di sekitar mata yang kehilangan elastisitasnya dan mengeras.
  •  Astigmatisme atau mata silinder. Kondisi ini terjadi akibat kornea atau lensa mata tidak melengkung seperti lingkaran, melainkan lebih cembung atau cekung. Akibatnya, pandangan jarak jauh maupun dekat akan terlihat buram.

6. Gangguan retina

Gangguan Retina dapat memengaruhi bagian mana pun dari retina, yaitu lapisan di belakang mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan gambar ke otak. Berikut adalah beberapa gangguan retina yang umum terjadi:
  •  Ablasi retina, yaitu retina robek atau terlepas akibat adanya cairan berlebih di sekitarnya.
  •  Retinopati Diabetik, yaitu gangguan retina yang terjadi pada penderita diabetes. Khususnya pada penderita diabetes yang tidak berobat teratur.
  • Epiretinal membrane, yaitu jaringan parut di atas retina.
  • Lubang makula, yaitu cacat kecil di tengah retina. Kondisi ini dapat terjadi ketika mata mengalami cedera.
  • Degenerasi makula, yaitu menurunnya kemampuan melihat akibat penuaan. Keluhannya dapat berupa ada titik hitam (titik buta) di tengah penglihatan.
  • Retinitis pigmentosa, yaitu penyakit degeneratif yang memengaruhi retina. Penderita penyakit mata ini dapat merasakan rabun di malam hari, penglihatan terganggu, atau mudah silau.

7. Kelainan kornea

Kornea adalah lapisan terluar mata yang membantu mata fokus menangkap sinar atau gambar dari suatu objek, serta melindungi mata dari kuman, debu, dan zat berbahaya. Berbagai kondisi yang dapat menyerang kornea adalah:
  • Cedera mata.
  • Alergi.
  •  Keratitis, yaitu peradangan pada konea akibat infeksi atau iritasi terhadap zat tertentu.
  • Ulkus korna, yaitu luka atau tukak pada kornea mata akibat infeksi, cedera, atau paparan zat iritatif pada mata. Penyakit mata ini dapat membuat mata nyeri, berair, silau, bahkan hingga kebutaan.
  • Distrofi kornea, yaitu kornea yang kehilangan kejernihannya karena adanya penumpukan zat tertentu pada permukaan atau di belakang lapisan kornea.

Labels: ,

Yuk Cek !! 5 Penyakit Berbahaya di Dunia


Beberapa penyakit berbahaya yang dikenal termasuk kanker, stroke, penyakit jantung, diabetes, dan HIV/AIDS. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap penyakit memerlukan perhatian medis yang berbeda dan pengelolaan yang tepat.


Kanker

Kanker merupakan kondisi di mana sel-sel tubuh berkembang secara tidak terkendali. Ada berbagai jenis kanker yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh. Faktor risiko kanker meliputi genetika, gaya hidup, lingkungan, dan faktor lainnya. Deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan.


Stroke

Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, baik karena sumbatan pada pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada fungsi otak dan tubuh. Gejalanya termasuk kelemahan satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, dan kehilangan koordinasi. Pengobatan segera penting untuk meminimalkan kerusakan jangka panjang. Faktor risiko termasuk tekanan darah tinggi, merokok, dan gaya hidup tidak sehat.



Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah kelompok kondisi yang melibatkan gangguan pada jantung. Beberapa di antaranya termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan aritmia. Faktor risiko meliputi merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan gaya hidup tidak sehat. Pengelolaan yang baik melalui pola makan sehat, olahraga, dan perawatan medis dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.


Diabetes

Diabetes adalah kondisi di mana tubuh memiliki masalah dalam mengatur kadar gula darah. Ada dua jenis utama: tipe 1, di mana tubuh tidak menghasilkan insulin, dan tipe 2, di mana tubuh tidak menggunakan insulin dengan efisien. Gejalanya termasuk kehausan berlebihan, sering buang air kecil, dan kelelahan. Manajemen yang baik melalui pola makan sehat, olahraga, dan pengawasan medis penting untuk mengelola diabetes.


HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah tahap lanjut dari infeksi HIV di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya. HIV/AIDS tidak memiliki obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya, tetapi perawatan medis dan terapi antiretroviral dapat membantu mengendalikan virus, meningkatkan kualitas hidup, dan menunda perkembangan AIDS. Pencegahan penularan HIV sangat penting melalui penggunaan kondom, penggunaan jarum suntik yang bersih, dan edukasi tentang risiko perilaku tertentu.


    Demikian lah 5 penyakit Yang Berbahaya di Dunia. Tetap jaga kesehatan agar kita selalu terhindar dari penyakit tersebut.

Labels: ,

Thursday, December 7, 2023

Apa Itu Pneumonia ? Berbahayakah untuk Anak ?

 

Pneumonia adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. Ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejalanya bisa beragam, mulai dari batuk, demam, sulit bernapas, hingga nyeri dada. Penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik jika disebabkan oleh bakteri atau terapi lain sesuai dengan penyebabnya.


Gejala pneumonia bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya, tetapi beberapa gejala umumnya meliputi:


1. Batuk yang menghasilkan lendir (kadang-kadang berwarna hijau atau kuning)

2. Demam, menggigil, dan berkeringat

3. Kesulitan bernapas atau napas yang cepat

4. Nyeri dada yang memburuk saat bernapas atau batuk

5. Kelelahan yang berlebihan

6. Pusing atau kebingungan (terutama pada orang tua atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah)

7. Mual atau muntah


Jika kamu atau seseorang mengalami gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.


Beberapa langkah pencegahan pneumonia meliputi:l


1. Vaksinasi: Vaksin pneumonia, seperti vaksin Pneumococcal dan vaksin flu, bisa membantu melindungi dari beberapa jenis infeksi yang bisa menyebabkan pneumonia.

2. Jaga kebersihan: Cuci tangan secara teratur, hindari kontak dengan orang yang sakit, dan tutup mulut saat batuk atau bersin.

3. Menjaga daya tahan tubuh: Konsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, dan tetap aktif secara fisik dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat.

4. Hindari asap rokok: Rokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko terkena infeksi paru-paru, termasuk pneumonia.

5. Pemeriksaan kesehatan rutin: Memeriksakan diri secara rutin ke dokter dapat membantu mendeteksi dan mengobati kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia.


Pengobatan pneumonia tergantung pada jenis infeksinya, tapi umumnya melibatkan:


1. Antibiotik: Jika penyebabnya bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi.

2. Obat antivirus atau antijamur: Untuk kasus pneumonia yang disebabkan oleh virus atau jamur.

3. Istirahat dan hidrasi: Istirahat yang cukup dan minum banyak cairan dapat membantu tubuh untuk pulih.

4. Pengobatan untuk mengurangi gejala: Misalnya, obat pereda demam atau obat batuk.

5. Perawatan di rumah sakit: Jika kondisinya parah atau bagi individu dengan risiko komplikasi, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan.

Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan menyelesaikan seluruh perawatan yang diresepkan, bahkan jika gejalanya sudah membaik, untuk memastikan pemulihan yang optimal dan mencegah kambuhnya infeksi.

Sikap proaktif terhadap kesehatan pernapasan dan pemahaman akan gejala serta langkah-langkah pencegahan adalah kunci dalam menghadapi pneumonia.

Labels: